Postingan

Air Sumber Kehidupan

Seiring dengan rumah dinas ibu kepala sekolah  yang kembali dihuni, membuat ku harus check out dari tempat tersebut yang sebelumnya aku tinggali untuk sementara waktu, akan tetapi jangan membayangkan rumah dinas seperti di kota, kana rumah dinas disine sangat berbeda dan tidak identik dengan rumah besar dengan segala fasilitas. Semenjak aku pindah, sekarang aku menempati bekas ruang OSIS yang ada di lingkungan sekolah, ukurannya seperti kamar kos sewaktu kuliah, lumayan untuk berteduh. Layaknya kamar kos biasa lainnya, maka ruangan ini juga tidak memiliki kamar mandi, maka dari itu agar dapat mandi aku pergi ke sendang kecil (mata air) dibelakang sekolah. Biasanya mata air kecil ini juga digunakan untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari seperti memasak dan minum, sedangkan pada sore hari, aku pergi ke danau di sebelah utara sekolah bersama anak-anak yang tinggal di asrama. Tapi jangan juga dibayangkan danau yang indah dan luas, karena danau disini akan berwarna coklat keruh ketika musim

Kehilangan

16 September 2015 Malam ini kami melepas ke pulang salah satu anak didik kelas IX karena memutuskan untuk memilih berhenti sekolah ketika telah mencapai masa dimana kelulusan tinggal menghitung bulan. Laus kami biasa memanggilnya, Stepanus Laus nama lengkapnya. Dengan berat hati kami melepasnya karena keinginan pribadinya yang sudah bulat, tekad untuk berhenti sekolah telah ia putuskan. Keakraban kami karena Laus juga merupakan siswa yang memutuskan tinggal di asrama sekolah, kami biasa bertemu ketika pulang sekolah, walaupun anaknya benar-benar pendiam, namun pada dasarnya ia merupakan pribadi yang baik, bahkan ketika saya pindah tempat tinggal ke ruang OSIS yang sekarang, ia dengan senang hati membantu membersihkan ruangan yang sudah sangat kotor hingga mengepel lantai ruang OSIS tersebut, tak lupa tempat gembok yang telah hilang dari pintu pun ia bantu memasangkannya dengan palu yang telah melekat erat ditangan kanannya.

Sejauh Mata Memandang

11 September 2015 Beberapa hari terakhir pagi kami tak seperti biasanya, matahari nampak bersinar lebih redup, dibalik semburat putih dibelakang bukit sekolah. Suasana seperti ini selalu terjadi ketika musim kemarau berlangsung, adalah saat yang tepat bagi pemilik ladang maupun perusahaan besar untuk "bersih-bersih" ladang mereka. Penggunaan mesin atau alat berat tidak pernah menjadi pilihan utama, hanya mesin pemotong tangan yang menjadi pegangan atau andalan untuk membabat habis tanaman yang sudah mulai menua dan tidak produktif lagi.