Postingan

Menampilkan postingan dari Februari, 2021

Kehilangan

16 September 2015 Malam ini kami melepas ke pulang salah satu anak didik kelas IX karena memutuskan untuk memilih berhenti sekolah ketika telah mencapai masa dimana kelulusan tinggal menghitung bulan. Laus kami biasa memanggilnya, Stepanus Laus nama lengkapnya. Dengan berat hati kami melepasnya karena keinginan pribadinya yang sudah bulat, tekad untuk berhenti sekolah telah ia putuskan. Keakraban kami karena Laus juga merupakan siswa yang memutuskan tinggal di asrama sekolah, kami biasa bertemu ketika pulang sekolah, walaupun anaknya benar-benar pendiam, namun pada dasarnya ia merupakan pribadi yang baik, bahkan ketika saya pindah tempat tinggal ke ruang OSIS yang sekarang, ia dengan senang hati membantu membersihkan ruangan yang sudah sangat kotor hingga mengepel lantai ruang OSIS tersebut, tak lupa tempat gembok yang telah hilang dari pintu pun ia bantu memasangkannya dengan palu yang telah melekat erat ditangan kanannya.

Sejauh Mata Memandang

11 September 2015 Beberapa hari terakhir pagi kami tak seperti biasanya, matahari nampak bersinar lebih redup, dibalik semburat putih dibelakang bukit sekolah. Suasana seperti ini selalu terjadi ketika musim kemarau berlangsung, adalah saat yang tepat bagi pemilik ladang maupun perusahaan besar untuk "bersih-bersih" ladang mereka. Penggunaan mesin atau alat berat tidak pernah menjadi pilihan utama, hanya mesin pemotong tangan yang menjadi pegangan atau andalan untuk membabat habis tanaman yang sudah mulai menua dan tidak produktif lagi.

Hari ke 15

8 September 2015 Seiring dengan rumah dinas ibu kepla sekolah yang kembali dihuni, membuat ku harus check out dari tempat tersebut yang sebelumnya aku tinggali untuk sementara waktu, akan tetapi jangan membayangkan rumah dinas seperti di kota, kana rumah dinas disine sangat berbeda dan tidak identik dengan rumah besar dengan segala fasilitas. Semenjak aku pindah, sekarang aku menempati bekas ruang OSIS yang ada di lingkungan sekolah, ukurannya seperti kamar kos sewaktu kuliah, lumayan untuk berteduh. Layaknya kamar kos biasa lainnya, maka ruangan ini juga tidak memiliki kamar mandi, maka dari itu agar dapat mandi saya pergi ke sendang kecil (mata air) dibelakang sekolah. Biasanya mata air kecil ini juga digunakan untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari seperti memasak dan minum, sedangkan pada sore hari, aku pergi ke danau di sebelah utara sekolah bersama anak-anak yang tinggal di asrama. Tapi jangan juga dibayangkan danau yang indah dan luas, karena danau disini akan berwarna coklat ker

Pilih Yang Mana?

3 September 2015 Setelah beberapa hari berada dijagoi ini, ada beberapa hal yang membuat saya berpikir tentang nasionalisme, sekedar pengenalan saja kalau kecamatan jagoi babang ini adalah kecamatan paling ujung utara dari kabupaten bengkayang yang berbatasan langsung dengan negara bagian serawak malaysia. Jagoi babang dapat ditempuh dengan berkendara perjalanan darat selama 2 jam dari ibukota kabupaten bengkayang sendiri. Sedangkan jalurnya merupakan salah satu jalur sutra trans ke serawak, hal tersebut membuat kecamatan ini memiliki karakteristik yang lebih dinamis, masayarakat jagoi sendiri dapat leluasa pergi ke serikin atau bau (red. Daerah Malaysia) sekedar untuk menjual barang hasil pertanian maupun hasil kerajinan khas jagoi berupa bidai dan tikar pandan yang memiliki motuf bermacam-macam.

How To Be Professional

31 Agustus 2015 Seminggu berlalu ditanah borneo dengan matahari yang tampak tak biasa seperti halnya ditanah jawa, tak terkecuali dengan kehadiran guru disekolah yang tak biasa membuatku terusik, dan prihatin. Terkadang dalam sehari hanya ada satu atau dua guru saja yang hadir ke sekolah, tak pernah pasti alasan guru-guru untuk meninggalkan anak didiknya dibiarkan terlantar tanpa tugas, dengan berbagai alasan yang ada membuat mereka datang kesekolah seperlunya saja. Apakah hal tersebut bisa dimaklumi dengan mengatakan "maklum pak guru didesa", atau memaklumi karena kebutuhan sehari-hari yang mendesak membuat mereka memilih ladang untuk mengisi hari-harinya.

Rintik Hujan Yang Dirindu

27 Agustus 2015 Penempatan kami di jagoi babang, bengkayang bertepatan dengan musim kemarau, akses air di jagoi babang tepatnya di SMP 3 Jagoi babang ini cukup sulit, keran air bersih bantuan PNPM ada di 2 KM kearah utara dari sekolah. Untuk mengambil air kami perlu bantuan guru yang memiliki motor untuk menjangkaunya, air yang kami dapat digunakan untuk keperluan minum dan memasak saja, sedangkan untuk mandi dan mencuci, kami menggunakan air rembesan ( mata air ) dari bukit di belakang sekolah tepatnya dibalik semak-semak.

Dibalik Dinding Sekolah

26 Agustus 2015 Untuk pertama kalinnya kami menginjakkan kaki di sekolah dengan lokasi yang cukup jauh dari kota kab. Bengkayang, yaitu SMP 3 Jagoi Babang yang berlokasi di jalan dwikora. Perjalanan dari Bengkayang kami tempuh dengan durasi 2 jam menggunakan mobil pribadi milik Kepala Sekolah. Sesampainya dilokasi, kami disuguhkan dengan infrastruktur sekolah yang lumayan baru, akan tetapi dengan halaman dan lingkungan sekolah yang masih berupa tanah coklat khas bumi kalimantan.