Hari ke 15

8 September 2015

Seiring dengan rumah dinas ibu kepla sekolah yang kembali dihuni, membuat ku harus check out dari tempat tersebut yang sebelumnya aku tinggali untuk sementara waktu, akan tetapi jangan membayangkan rumah dinas seperti di kota, kana rumah dinas disine sangat berbeda dan tidak identik dengan rumah besar dengan segala fasilitas. Semenjak aku pindah, sekarang aku menempati bekas ruang OSIS yang ada di lingkungan sekolah, ukurannya seperti kamar kos sewaktu kuliah, lumayan untuk berteduh. Layaknya kamar kos biasa lainnya, maka ruangan ini juga tidak memiliki kamar mandi, maka dari itu agar dapat mandi saya pergi ke sendang kecil (mata air) dibelakang sekolah. Biasanya mata air kecil ini juga digunakan untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari seperti memasak dan minum, sedangkan pada sore hari, aku pergi ke danau di sebelah utara sekolah bersama anak-anak yang tinggal di asrama. Tapi jangan juga dibayangkan danau yang indah dan luas, karena danau disini akan berwarna coklat keruh ketika musim bakar lahan tiba, adapun ukurannya juga terlalu kecil untuk disebut danau, atau malah lebih pantas disebut genangan/kubangan.

Mulai sekarang kegiatan pagi dan sore ku diwarnai dengan kegiatan tersebut, hari ke limabelas menjadi awal apakah kedepan aku akan tetap bisa bertahan dengan kondisi tersebut. Selalu bersyukur dan bersabar adalah kunci dari keberhasilan, keberhasilan dalam mengatur waktu, manajemen keuangan, hingga menggunakan air seadanya untuk kita kebutuhan hidup. Semoga kita selalu dalam lindungan-Nya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Air Sumber Kehidupan

Sejauh Mata Memandang

Kehilangan